SAHABAT
Periksalah kembali persahabatan yang pernah anda rajut. Apakah masih terbentang di sana? Apakah anda telah melupakannya jauh sebelum ini. Bekerja keras dan meniti jalan karier bukan berarti memisahkan anda dari persahabatan. Beberapa orang mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu berteman sepi; selalu mengerjakan apapun sendiri. Memang pohon yang menjulang tinggi berdiri sendiri. Perdu yang rendah tumbuh bersemak-semak. Demikianlah hidup yang ingin anda jalani ? Bukan.Jangan kacaukan karier dengan kehidupan yang semestinya. Persahabatan merupakan bagian dari hidup anda.Binalah persahabatan.Anda akan merasakan betapa kayanya hidup anda. Berbagi kesedihan pada sahabat, mengurangi kesedihan. Berbagi kebahagiaan pada sahabat, memperkokoh persahabatan.
Orang bijak bilang sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang berbeda. Barangkali itulah mengapa persahabatan meringankan beban anda, karena dalam persahabatan tidak ada perhitungan. Disana anda belajar menghindari hal-hal yang anda tidak setujui, dan senantiasa mencari hal-hal yang anda sepakati. Itu juga mengapa persahabatan adalah kekuatan. Sebagaiamana kata pepatah, hidup tanpa teman, matipun sendiri.
WISDOM DAY
Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman.Namun yang lebih lemah dari itu ialah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya. (ALI BIN ABU THALIB)
(Dikutip dari: Motivasi Net)
Sabtu, 08 Oktober 2016
Selasa, 04 Oktober 2016
Persahabatan
Hai sahabatku..saudaraku..., tak kusangka perjalanan kita melewati
hari-hari yang tak hanya suka ria tetapi juga duka lara, yang kadang melelahkan,namun kita tetap bersahabat.Meski terjal dan berliku kita tetap lalui. Tak jarang kita berbeda pendapat,
beradu argumen, dan atau malah saling mencibir.Terkadang jika sudah terlalu lelah untuk mengutarakan, kita hanya diam,
membiarkan emosi masing-masing menguap seiring berjalannya waktu. Kita yang
memiliki persamaan sekaligus perbedaan dalam sifat dan mengambil sikap telah
ditakdirkan Tuhan sejak awal, bahwa akan ada ikatan berwarna serupa bernamakan
persahabatan yang melekat di hati kita.
Aku ingin bercerita sejenak tentang kita. Mengenang cerita yang mewarnai
perjalanan kita.
1. Pernah suatu ketika ada
sikapku atau perkataanku yang tak berkenan di hatimu, kamu seketika menjauh dan berubah.
Kala itu aku tak menyangka, kemarahanmu begitu hebat, kali ini lebih banyak
diam bahkan menghindari keberadaanku. Terkadang, diam bisa mengungkapkan
segalanya. Dari situlah aku sadar, kamu benar-benar marah. Aku meminta maaf
penuh penyesalan, tetapi tak kamu gubris sedikit pun.
Kamu bersikap
seakan hubungan persahabatan kita cukup sampai disini saja.
Aku bingung harus menebus salahku bagaimana, sebab waktu tak mungkin mundur
ke saat dimana aku berbuat salah. Ibarat manusia yang telah mati, tak mungkin
hidup kembali hanya untuk membayar hutang-hutangnya.
2. Ternyata bertengkar dengan
sahabat sepertimu membuatku frustasi
Hari-hari dimana aku dan kamu tak berkomunikasi adalah hari-hari yang
sangat menyedihkan. Melelahkan. Bagaimana tidak? Seperti orang yang tak pernah
mengenal. Kadang aku berpikir, seberapa besar salahku, sampai kamu tak mau
sedikitpun menyapaku? Sahabatku, kamu tahu, di hari-hari yang membuat pundakku
lebih berat dan merasakan lelah yang membuncah itu, aku cuma bisa memandangmu
dari kejauhan.
Apa masih mungkin
kita kembali seperti dulu, hai orang yang kini asing bagiku? Tertawa, berbagi cerita,bercanda seputar kebodohan kita, bercerita masalah pribadi,dan duduk berlama-lama di tempat makan favorit
kita.
3. Pertengkaran kita memang
hanya sehari dua hari, tapi sempat membuatku lelah? Aku sendiri sudah mulai
pasrah
Kamu yang sudah berubah menjadi orang asing itu tetap
saja bersikap dingin. Buatku, itu isyarat darimu bahwa sudah tak ada harapan
lagi untuk menyatu. Aku mulai tak peduli dengan kelakuanmu yang makin
menyudutkanku. Namun tetap saja aku kepikiran barang selintas saja.
Seseorang yang
menyakiti kadang akan merasa lebih sakit hati daripada yang tersakiti…
Dan benar, rasa sakitnya tak kunjung usai, ketika maaf dan penyesalan kita
tak ada harganya sedikit pun. Tapi itu memberiku pelajaran, bahwa tidak ada
satu toko pun yang menjual kata maaf untuk kubeli.
4. Diam-diam, kuselipkan doa
disetiap sujudku semoga kita bisa kembali seperti sediakala
Segala cara sudah kutempuh untuk meminta maafmu, tetapi ternyata tak ada
balasan sama sekali. Aku kecewa, ternyata kamu sekeras itu. Tetapi aku harus
terima.
Dan cara
terakhir adalah merelakan sikapmu dan membiarkanmu pergi dengan kebencian
yang kamu bawa tentangku.
Diam-diam aku bersyukur kamu bisa membenciku sedalam itu. Itu artinya aku
adalah orang yang cukup berarti hingga bisa membuatmu sakit hati. Aku mulai
terbiasa tersenyum ketika melihatmu meskipun masih dengan kebencian yang kamu
simpan, masih dengan senyumanku yang selalu kukenakan saat bercanda hangat
denganmu.
5. Suatu ketika,tiba-tiba kamu
mengundangku untuk menemanimu makan, tetapi kali ini kamu yang tersenyum
Saat itu aku sedang santai di tempat kostku dan tiba-tiba hpku berdering,ada sms masuk,ternyata dari kamu,
Seketika aku menjadi bingung, tetapi ku-iya-kan
permintaanmu. Kamu mulai mengajakku basa-basi. Jujur aku ingin tertawa. Kamu
lucu, berpura-pura tidak ada apa-apa, padahal di balik ini usai terjadi perang
dunia ketiga. Sebentar, 'usai' kataku? Ah, apakah ini pertanda kita bisa
berteman kembali? Sungguh aku tidak masalah jika harus memulainya dari awal.
6. Pada akhirnya, doa yang
pernah kuselipkan itu, muncul ke permukaan hubungan kita, menjadi tali yang
mampu mengikat kembali keceriaan yang sempat hilang
Kamu tahu? Berulang kali kupanjat syukur ketika kamu tak lagi menjadi orang
lain. Aku tak perlu susah memulai dari awal bagaimana kita berkenalan lantaran
kita adalah dua orang yang memang sudah saling kenal, bahkan sangat mengenal
luar dan dalam.
Aku percaya,
sahabat itu mirip rumah, kemanapun kamu pergi merantau, kembalimu tetap ke
rumah.
Sahabatku, aku bersyukur karena kita bisa menyelesaikan masalah dan
mematahkan jarak yang sempat membuat kita menjadi dua orang asing dengan egonya
masing-masing. Sahabatku, sejauh ini kita telah belajar menjadi orang yang
seharusnya saling memahami, saling terbuka, dan saling mengerti.
Ya, jika suatu ketika kita bertengkar lagi, tidak apa-apa asal tahu
batasnya, mungkin memang perlu ada warna gelap supaya lukisan cerita yang kita
buat menjadi semakin mantap. Pernah bermasalah denganmu mungkin adalah ujian
dari sebuah pilihan.Kini aku lebih yakin. Ya, aku telah memilihmu menjadi salah satu orang
terdekat. Sahabat, terima kasih telah ada dalam hidupku.
Senin, 03 Oktober 2016
Senin, 12 September 2016
Ridho Allah, Ridho Orang Tua
Ridho Allah, Ridho Orangtua
Dalam Islam, ridho Allah Subhanahu Wata’ala berhubungan dengan ridho kepada kedua orangtua. Karena itu hadits mengatakan, Ridho Allah bersama dengan ridho orangtua, kemurkaan Allah karena murkanya orangtua.
Keridhaan orangtua dimulaikan dari buah ketulusan. Berapapun harta yang diberikan anak kepada orangtua, namun tak disertai ketulusan, tentunya tidak mendapat jaminan ridha dari orangtua.
Sebab ridha orangtua bukanlah persoalan berapa nominal harta atau materi lainnya. Perhatian tulus, keinginan untuk menyenangkan, membantu, memuliakannya, selalu mendoakan dan membahagiakan kedua orangtua itulah yang melahirkan keridhoannya.
Sayangnya tak banyak yang menyadari hal tersebut. Bahwa harta, kesenangan, dan kebahagiaan yang direguknya kini hanyalah cipratan berkah dari sujud panjang dan munajat ikhlas dari orangtua kepada anak-anaknya. Anak itu terkadang lupa, menyangka apa yang ia miliki kini adalah hasil jerih payahnya sendiri.
Dalam Islam, ridho Allah Subhanahu Wata’ala berhubungan dengan ridho kepada kedua orangtua. Karena itu hadits mengatakan, Ridho Allah bersama dengan ridho orangtua, kemurkaan Allah karena murkanya orangtua.
عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ ) أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ
Nabi Shallallaahu alaihi wasallam (Saw) bersabda: “Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orangtua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orangtua.” (Riwayat at-Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim).
Keridhaan orangtua dimulaikan dari buah ketulusan. Berapapun harta yang diberikan anak kepada orangtua, namun tak disertai ketulusan, tentunya tidak mendapat jaminan ridha dari orangtua.
Sebab ridha orangtua bukanlah persoalan berapa nominal harta atau materi lainnya. Perhatian tulus, keinginan untuk menyenangkan, membantu, memuliakannya, selalu mendoakan dan membahagiakan kedua orangtua itulah yang melahirkan keridhoannya.
Sayangnya tak banyak yang menyadari hal tersebut. Bahwa harta, kesenangan, dan kebahagiaan yang direguknya kini hanyalah cipratan berkah dari sujud panjang dan munajat ikhlas dari orangtua kepada anak-anaknya. Anak itu terkadang lupa, menyangka apa yang ia miliki kini adalah hasil jerih payahnya sendiri.
Selasa, 06 September 2016
Minggu, 04 September 2016
Jumat, 05 Agustus 2016
Senin, 25 Juli 2016
Minggu, 17 Juli 2016
SKTP ditahun ajaran 2016/2017 apa kabar?
NAZARUDIN kompetan: SKTP ditahun ajaran 2016/2017 apa kabar?: Minggu 17 juli 2016 Alarm HP moto ku berdering menjerit tak henti menunggu sentuhan lembut jari jemari untuk menghentikannya. Jam 3....
Sabtu, 16 Juli 2016
Sabtu, 11 Juni 2016
Jumat, 10 Juni 2016
KALTIM UNTUK INDONESIA: APAKAH HUBUNGAN GURU PEMBELAJAR DENGAN UKG ?
KALTIM UNTUK INDONESIA: APAKAH HUBUNGAN GURU PEMBELAJAR DENGAN UKG ?: Mungkin istilah Guru Pembelajar masih terasa asing dipendengaran kita dan mungkin juga sebagian kita masih bertanya-tanya apa itu Guru Pe...
Kamis, 19 Mei 2016
BOCORAN BIOLOGI: Perkembangbiakan Capung
BOCORAN BIOLOGI: Perkembangbiakan Capung: Saya sangat suka capung. Serangga dari ordo Odonata ini selalu mengingatkan saya akan masa kecil saya di kampung. Barangkali saya orang ya...
Jumat, 13 Mei 2016
Rabu, 27 April 2016
POJOKNYA G: DOWNLOAD FILE DOKUMEN KURIKULUM 2013
DOWNLOAD FILE FILE DOKUMEN KURIKULUM 2013 Silahkan download semua file Dokumen yang anda anggap perlu, berhubungan dengan implementasi k...
Minggu, 03 April 2016
Senin, 22 Februari 2016
Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah
Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah. Buku ini merupakan penjelasan singkat buku Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah.
Rabu, 10 Februari 2016
Implementasi Kurikulum 2013: Keselamatan Kerja dalam Pengelolaan Laboratorium
Implementasi Kurikulum 2013: Keselamatan Kerja dalam Pengelolaan Laboratorium: Safety hearts Laboratory Management Faktor Keselamatan Kerja sangatlah penting dalam pengelolaan laboratorium IPA di sekolah.
Implementasi Kurikulum 2013: Kepengawasan Pendidikan
Implementasi Kurikulum 2013: Kepengawasan Pendidikan: Kepengawasan/Supervisi dari Berbagai Sudut Pandang 1. L Drake (1980) Supervisi adalah suatu istilah yang sophisticated, s...
Implementasi Kurikulum 2013: Prinsip Supervisi Akademik
Implementasi Kurikulum 2013: Prinsip Supervisi Akademik: Supervisi akademik harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis. Hubungan kemanusiaan yang harus diciptakan haru...
Implementasi Kurikulum 2013: Tipe SUPERVISI
Implementasi Kurikulum 2013: Tipe SUPERVISI: Tipe Supervisi A. Tipe Inspeksi Tipe seperti ini biasanya terjadi dalam administrasi dan model kepemimpinan yang otokratis,...
Implementasi Kurikulum 2013: Manajemen Mutu Pendidikan
Implementasi Kurikulum 2013: Manajemen Mutu Pendidikan: Sudah menjadi keyakinan global, bahwa pendidikan merupakan faktor fondamental bagi kemajuan suatu bangsa. Oleh karenanya, bangsa-bangsa di...
Implementasi Kurikulum 2013: Pengelolaan Laboratorium IPA
Implementasi Kurikulum 2013: Pengelolaan Laboratorium IPA: Laboratorium IPA di sekolah agar dapat difungsikan dengan baik, efektif, efisien, dan tepat sasaran, diperlukan adanya pengelolaan yang ...
Rabu, 20 Januari 2016
Selasa, 12 Januari 2016
Senin, 11 Januari 2016
Rabu, 06 Januari 2016
Sabtu, 02 Januari 2016
PENCAIRAN TUNJANGAN SERTIFIKASI GURU 2015 - 2016
Langganan:
Postingan (Atom)